Rancangan Novel
Si Bungsu Ayah
Karya : Putri Sapta Rahmadani
Bagian 1
Pindah Rumah
Di penghujung hari yang sangat indah , keluarga cemara yang sedang bersantai menikmati indahnya matahari terbenam. Mereka sedang bergurau dan bercerita tentang hari ini. Ayah yang mengawali pembicaraan tentang kepindahan. “ Adek & Kakak, Ayah mau bicara sebentar, tolong di dengarkan secara seriusnya? “, ucap ayah kepada kedua anaknya. Mereka pun setuju dan mendengarkan dengan seksama. “ Jadi gini Ayah di pindahkan kerja”, ucap Ayah. “ Kita mau pindah kemana yah,bun? " tanya Raisa. Ya suatu hari terdapat sebuah keluarga yang berbahagia tinggal di padang. Tapi ada sesuatu pekerjaan yang memutuskan mereka pindah ke Jawa Barat. Bunda menjawab, " kita mau pindah ke Jawa karena ayah dipindahkan kesana dek".
Bagian 2
Sekolah Baru
Keluarga ini memiliki dua anak, laki - laki dan perempuan yang bernama Raisa dan Delva. Mereka juga memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Jawa Barat. Sesampainya di Jawa Barat, Raisa memutuskan untuk melanjutkan sekolah di SMU Tunas Cendikia dan sang kakak yaitu Delva melanjutkan kuliahnya di suatu universitas yang sangat bagus di Jawa Barat. Mereka dengan senang hati mengikuti kemana perginya bunda dan Ayahnya. Hari ini adalah hari pertama Raisa pergi ke sekolah dan juga Delva pergi ke tempat kuliahnya.
Bagian 3
Bertemu Teman Baru
Sesampainya di sekolah baru. Raisa memutuskan untuk pergi ke ruang kepsek untuk menanyakan kelas barunya. Setelah mengetahui dimana kelasnya,ia menuju ke kelas itu. Raisa pun sampai di kelasnya dan memperkenalkan dirinya. Raisa mendapatkan teman baru yang bernama Aurora. Aurora juga mempunyai geng yang cukup populer disekolahnya. Raisa dan Aurora pun akhirnya menjadi teman dekat dan teman satu bangku. Aurora yang mulai akrab dengan Raisa juga menceritakan sebuah geng yang ia ketuai. Aurora pun dengan santai mengajak Raisa untuk bergabung ke gengnya. “Sa kamu mau ga ikut bergabung di geng kami?, tanya Aurora.Dan Raisa pun menyetujuinya dan menjawab “ iya aku mau ra”, akhirnya Raisa masuk kegeng popular itu.
Bagian 4
Bertemu Kakek Tua
Setelah sehari sekolah, tepat jam setengah 4 bel sekolah pun berbunyi yang menandakan waktu pembelajaran telah selesai. Raisa dengan cepat cepat menghubungi kakaknya untuk segera menjemputnya. Raisa dengan langkah santai keluar kelas menuju parkiran untuk menunggu kakaknya. Raisa menunggu dengan memperhatikan keadaan sekitar. Mata nya yang tidak sengaja melihat sebuah surau tua yang terdapat di samping sekolah. Raisa yang masih menunggu kakaknya sekitar 15 menit pun dengan tergesa-gesa menghampiri surau tua itu.
Bagian 5
Asal - Usul Sang Kakek
Beberapa menit kemudian, Raisa pun sampai di depan surau tua itu, Raisa dengan tidak sengaja memperhatikan kakek tua yang sedang melamun. Raisa mendekat dan bertanya kepada kakek itu. “Permisi kek, apakah kakek sedang baik” saja? “, tanya Raisa. “ Tidak nak, saya sedang tidak baik- baik saja”, ujar si kakek. “ Lantas kakek kenapa? “, ucap Raisa. Kakek pun menceritakan asal usulnya dengan menangis. Raisa yang tidak tega pun juga ikut menangis.
Bagian 6
Pulang Bersama Kakak
Tidak terasa sudah 20 menit. Delva yang sudah sampai pun segera mencari Raisa, Delva yang melihat Raisa di dekat surau tua bersama seorang kakek pun melihat dengan heran. Tanpa kelamaan Delva memanggil Raisa. “ Dek ngapain kamu disitu, ayo pulang “. Raisa yang mendengar kakaknya memanggil dengan tergesa-gesa ia bangkit dan berpamitan dengan kakek itu. Di pertengahan jalan menuju kakaknya ia mengusap air matanya supaya kakaknya tidak curiga. Raisa berteriak” iyaa kak, tunggu sebentar”. Setelah menghampiri Delva, kakak beradik itu pun meninggalkan sekolah dan surau tua itu.
Bagian 7
Bercerita Dengan Bunda
Sesampainya dirumah Raisa menceritakan tentang sekolahnya kepada bundanya. “Bunda Bunda tadi adek di sekolah dapat teman baru loh”, ucap Raisa. Raisa juga menceritakan tentang kakek-kakek yang ia temui di Surau. “Tadi adek juga menemui seorang kakek-kakek tua dan Ia menceritakan asal-usulnya Bun”, ucap Raisa. Bunda pun menjawab “ tadi adek bertemunya di mana?”. Adik menjawab” aku tadi aku tadi bertemu di samping sekolahku Bun”. Setelah bercerita adikku menunggu ayah untuk meminta izin karena sesuatu.
Bagian 8
Meminta Izin Kepada Ayah
Setelah ayahnya pulang dari kantor,Raisa yang menunggu ayahnya di ruang tamu. Raisa dengan pelan-pelan meminta izin untuk melakukan pendakian di sekolahnya. Ia bercerita kepadanya bahwa ia mengikuti ekstrakurikuler mendaki yang ada di sekolahnya. Raisa menjelaskan secara rinci kepada ayahnya untuk melakukan pendakian Gunung Gede.” Gimana ayah? aku boleh ikut tidak”,ucap Raisa. Ayah yang mendengar penjelasan Raisa ketika merenung dengan wajah yang ingin marah. ” Untuk hal ini ayah tidak akan mengizinkan kamu ikut! “, jawab Ayah. Setelah berkata itu ayah pergi meninggalkan Raisa di tempat.
Bagian 9
Tidak Diizinkan
Namun penjelasannya Raisa jelaskan tidak membuat Ayah yang mengizinkan Raisa untuk ikut pendakian. Ayah Raisa yang melarang Raisa untuk ikut dikarenakan Ayah terlalu khawatir kepada Raisa. Bahkan ayahnya yang menentukan hidup bangsa mendapatkan hidup yang lebih baik. Hal itulah yang membuat Ayah menjadi lebih protektif kepada si bungsu. Si bungsu yang tidak mengerti perasaan ayah nya dengan cepat ia memutuskan pergi tanpa memikirkan perasaan sang ayah.
Bagian 10
Keras Kepala
Namun karena Raisa anak yang sedikit keras kepala. Ia memutuskan tetap pergi tanpa perizinan ayahnya. Persetanan dengan ayahnya pikirannya waktu itu. Raisa pun pergi dengan izin Bundanya tanpa mempedulikan larangan ayahnya. “ bund,adek akan tetap pergi ikut mendaki”, ucap Raisa. Bunda menjawab” Dek kan ayah sudah tidak mengizinkan adek ikut, mengapa adek tetap berangkat?”. “Aku tetap berangkat bun, tidak ada pengecualian apapun, yang penting aku sudah meminta izin”. Raisa anak yang nekat dan keras kepala. Karena Raisa anak yang tomboy ya tetap ingin naik gunung .
Bagian 11
Bertemu Fahmi
Saat melakukan pendakian Gunung Gede Raisa bertemu dengan kakak kelasnya yang dia sukai bernama Fahm. Dia Fahmi, kakak kelasku yang membuat aku tertarik kepadanya. Paras yang tampan dan memiliki hobi mendaki. Saat naik Gunung Gede kemarin Raisa bertemu dengan kakak tingkatnya itu merasa sangat senang saat bertemu dengan kamu jatuh cinta pada pandangan pertama.
Bagian 12
Sebuah Fakta
Namun Raisa mengetahui fakta bahwa Fahmi adalah pacar dari sahabatnya yaitu Aurora. Raisa berpikir “Apakah aku harus menghapus perasaan ini”. Dia adalah Aurora temanku sekaligus sahabatku tidak mungkin Raisa akan merebut Fahmi dari Aurora. Raisa pun bertekad untuk melupakan Fahmi. Raisa dengan perasaan masih kalang kabut, dengan cepat memutuskan untuk menyendiri dan memenangkan perasaan nya. Dia berpikir kenapa nasib ku seperti ini, baru saja aku menyukai Fahmi.
Bagian 13
Turun Gunung Sendiri
Raisa yang merasa syok dengan fakta yang terjadi. ia merasa sangat sedih. Ia memutuskan untuk turun duluan. Raisa memutuskan untuk turun gunung sendiri karena jika menantap Fahmi akan membuat dia menjadi lebih terluka. “ Ya Tuhan aku baru saja mengagumi dia kenapa aku tahu fakta bahwa dia pacar sahabatku”, ucap dalam hati Raisa. Raisa dengan perasaan kalut mencoba turun sendiri dan akhirnya dia sampai dipos terakhir dengan selamat, Setelah itu ia memutuskan pulang.
Bagian 14
Kemarahan Ayah dan Delva
Saat Raisa sampai di rumah, ia melihat ayah dan kakaknya sedang menatap marah ke Raisa. Raisa yang mulai bingung dengan tingkah Ayah dan kakaknya. Raisa pun bertanya “Ada apa kak, yah kalian menatapku seperti itu ". Ayah pun menjawab dengan marah “ kamu ini Dek udah dibilangin masih juga ngeyel, kamu itu tahu gak sih kalau perempuan". Raisa pun menjawab “ Ya Ayah aku tahu tapi aku hanya ingin ikut mendaki saja, toh tidak lebih”.
Bagian 15
Raisa Pergi Dari Rumah
Raisa yang kesal mendengar perkataan ayahnya. Raisa menjawab "Aku ini sudah besar yah, sudah bisa kemana-mana sendirian, Ayah nggak perlu ikut-ikut urusanku”. Raisa yang menjawab perkataan ayah dengan emosi. Raisa sudah kesal setelah mati pun memutuskan untuk pergi dari rumah. Raisa tidak mendengarkan panggilan ayahnya yang menyuruhnya untuk berhenti. Raisa yang sudah Emosi tidak menghiraukan panggilan ayahnya .Ia pun melanjutkan langkahnya untuk pergi dari rumah itu.
Bagian 16
Kembali Pulang
Setelah melihat Raisa yang keluar rumah. Ayah dan Bundanya beserta pun mencari Raisa tidak mereka berpencar dengan Delva sang kakak. Akhirnya Delva yang berhasil menemukan Raisa, Delva dengan cepat menghubungi kedua orangtuanya. Telah sampai rumah Raisa dan di rumah disambut ayah dan bunda minta maaf kepada Raisa karena sudah mengekakang Raisa. Dan ayah pun tidak akan mengulanginya lagi.